Jurnal
MITIGASI BENCANA ALIRAN LAHAR DENGAN CARA NORMALISASI SUNGAI DI GUNUNG MERAPI, JAWA TENGAH
Sejumlah 140 juta meter kubik endapan awan panas (berupa material lepas) merupakan produk letusan Merapi 2010 (salah satu letusan terbesar Merapi) terkumpul pada sungai-sungai di lereng Merapi ler-eng barat laut, selatan, dan tenggara. 30% dari padanya terdapat di sepanjang Sungai Gendol di lereng selatan, dan sebagian lagi antara lain terdapat di Sungai Putih (lereng barat), dan Sungai Woro (lereng tenggara). Tumpukan endapan tersebut berpotensi banjir lahar di masa yang akan datang apabila ter-jadi curah hujan cukup besar dan cepat. Pemetaan dan penghitungan endapan bahan lahar pada tahun 2012 memperlihatkan bahwa volume bahan lahar di sepanjang Sungai Putih terhitung 5,3 juta m³ dengan volume daya tampung lahar 9,8 juta m³, volume bahan lahar di sepanjang Sungai Gendol terhi-tung 7,4 juta m³ dengan volume daya tampung 11,5 juta m³, dan volume bahan lahar di sepanjang Sungai Woro terhitung 6,6 juta m³ dengan daya tampung lahar 13,2 juta m³. Di banyak tempat enda-pan tersebut tertumpuk sehingga tidak terlihat mana sungai dan mana bantaran sungai. Oleh karena itu melalui manjemen darurat dan dengan tujuan mitigasi bencana lahar di daerah Gunung Merapi, perlu dilakukan upaya kebijakan normalisasi sungai. Mengingat berbagai kendala terkait peraturan tentang penambangan di daerah Gunung Merapi, maka kebijakan diberlakukan selama kegiatan mitigasi ber-langsung.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain