Skripsi
Analisis Kemantapan Tanggul Kolam Tailing Serta Massa Tailing Di Dalamnya Pada Tambang Emas PT.Meares Soputan Mining Di Desa Winuri Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara / 551302 / ISP / T. Produksi / 2014 (Diploma : IV)
Proses pengolahan dan pemurnian merupakan suatu proses untuk meningkatkan kadar dari mineral berharga, dalam proses tersebut akan menghasilkan konsentrat dan tailing, tailing dari proses ini biasanya mengandung bahan kimia sianida sehingga harus dikelola agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan merugikan masyarakat, salah satu pengolahan tailing dilakukan secara alami, dimana tailing yang mengandung sianida di tempatkan di kolam penampung tailing untuk diuapkan secara alami, maka diperlukan kolam penampung tailing, dan memperhatikan kemantapan dari tanggul kolam tailing. Kestabilan suatu lereng tergantung pada gaya-gaya penggerak dan gaya penahan yang ada pada lereng tersebut. Gaya-gaya penggerak berupa gaya berat, gaya tiris atau muatan, sedangkan gaya-gaya penahan berupa gaya gesekan atau geseran, kohesi dan kuat geser. Apabila gaya penggerak lebih besar dibandingkan dengan gaya penahan maka akan menyebabkan terjadinya kelongsoran. Tetapi bila gaya penahan ini lebih besar dari gaya penggerak, maka lereng tersebut tidak akan mengalami kelongsoran atau lereng dalam keadaan stabil. Kestabilan lereng biasa dinyatakan dalam bentuk faktor keamanan (Fs) yang diperkenalkan Fellenius (Lambe & Whitman, 1969; Parcher & Means, 1974). Dari analisis kemantapan tanggul kolam tailing, dapat disimpulkan bahwa nilai faktor keamanan (Fs) tanggul lebih besar dari 1,25. Berdasarkan teori Bowles (1984) bahwa dengan nilai Fs > 1,25 dapat diartikan lereng tersebut dalam keadaan stabil atau aman.
Tidak tersedia versi lain