Kertas Kerja Wajib
Studi Pengelolaan Air Asam Tambang Pada Tambang Batubara PT. Adaro Indonesia Kab. Tabalong Dan Kab. Balangan, Prov. Kalimantan Selatan / 551306 / T. Produksi / ISP / 2014 (Diploma : III)
Kegiatan pertambangan batubara umumnya dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan di lokasi penambangan dan daerah sekitarnya. Salah satu dampak negatif yang signifikan adalah terjadinya pencemaran air asam tambang (AAT) yang dapat merusak fungsi lingkungan hidup dan ekosistem sekitarnya seperti komponen air dan tanah. Pada umumnya lokasi tambang batubara yang berpotensi besar sebagai sumber terbentuknya AAT adalah penampungan air tambang (sump pit) dan tempat penimbunan material buangan sulfida (waste dump) kadar pH di pit wara adalah 3,44. Apabila air asam dalam jumlah besar yang berasal dari sump dan waste dump tersebut mengalir/merembes ke lingkungan/sungai, maka berpotensi besar mencemari air sungai/ lingkungan. AAT yang merembes ke dalam tanah akan mengakibatkan hilangnya kesuburan tanah dan kematian pada tanaman serta pencemaran air bawah tanah. Pengelolaan yang dilakuan PT. Adaro Indonesia mengendalikan dampak pencemaran AAT meliputi pengolahan AAT (active treatment) dan pengelolaan material yang mengandung sulfida (waste dump) dengan cara enkapsulasi. Metode pengolahan AAT yang terbentuk adalah menetralisasi air asam mengunakan pH adjuster. Untuk mengurangi dampak terhadap tanah dan tumbuhan, dibuatkan suatu jaringan pipa dari pit menuju settling pond dan pelapisan sistem drainage serta pembuatan water pond di area waste dump, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif pencemaran AAT terhadap lingkungan di lokasi penambangan dan lingkungan sekitarnya. Dari pengukuran di outlet didapat nilai pH hasil pengolahan sesuai nilai ambang batas peraturan yaitu berkisar 7 (tujuh).
Tidak tersedia versi lain