Kertas Kerja Wajib
Sistim Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Di Kabupaten Blora / 551110 / T. Produksi / ISP / 2012 (Diploma : II)
Kabupaten Blora yang terdiri dari 16 kecamatan terletak antara 111o16’ s/d 111o33,8’ BT dan 6o52,8’ s/d 7o24,8’ LS. Luas wilayah Kabupaten Blora 1.820,59 km2, dengan ketinggian terendah pada 25 meter diatas permukaan laut dan tertinggi 500 meter diatas permukaan laut dan diapit oleh dua pegunungan yaitu jajaran pegunungan Kendeng Utara dan Kendeng Selatan.
Penyediaan energi di Kabupaten Blora yang di hasilkan dari energi fosil saat ini cadangannya sudah semakin menipis. Untuk itu pemerintah saat ini mengusahakan sumber energi yang renewable resource atau energi yang dapat diperbaharui, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Blora mengusahakan sumber energi alternatif dari energi sinar matahari yang penyediaannya sangat melimpah untuk di daerah Indonesia yang beriklim tropis.
Pengelolaan energi yang dihasilkan dari sinar matahari menjadi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) adalah temasuk jenis Pembangkit Listrik yang ramah akan lingkungan, yang saat ini baru di kembangkan sebagai energi alternatif. Pembangkit energi surya sebenarnya tergantung pada efisiensi mengkonversi energy dan konsentrasi sinar matahari yang masuk ke dalam sel tersebut. Teknik pemasangan pembangkit listrik tenaga surya adalah satu cara untuk melakukan pekerjaan pemasangan PLTS tersebut.
Salah satu kendala utama dalam pengelolaan dan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah tidak adanya lembaga atau badan pengelola sehingga menjadikan aplikasi teknologi ini tidak dapat berlangsung secara berkelanjutan. Sehingga perawatan peralatan dari PLTS ini tidak begitu diperhatikan, akibatnya peralatan yang ada akan mengalami kerusakan pada waktu yang tidak terlalu lama dan PLTS yang ada pun tidak akan berfungsi lagi sebagaimana layaknya PLTS.
Tidak tersedia versi lain