Kertas Kerja Wajib
Perhitungan Pemakaian Glycol Dehidrasi Gas Di Lapangan Wunut Lapindo Brantas, INC / 13412010 / Produksi / 2015 (Diploma : II)
Gas alam yang diproduksi dari sumur gas merupakan salah satu sumber energi yang sangat berguna. Kebutuhan bahan bakar khususnya gas alam saat ini cenderung meningkat disamping minyak. Lapindo Brantas,Inc adalah salah satu perusahaan yang memproduksi gas dan memiliki kontrak kerja sama dengan PGN Sidoarjo. Kontrak antara Lapindo Brantas,Inc dan PGN Sidoarjo adalah kandungan uap air yang akan di kirim ke PGN Sidoarjo harus sesuai dengan kontrak yaitu 20 lb.H2O/MMscf.
Masalah pada gas alam yang di produksikan oleh lapangan Lapindo Brantas,Inc sendiri mengandung uap air yang lebih dari perjanjian kontrak yaitu 110 lb.H2O/MMscf oleh karena itu gas alam yang terproduksi tersebut harus di kurangi kandungan uap airnya agar sesuai dengan perjanjian dengan kontrak PGN Sidoarjo. Salah satu cara untuk mengurangi kandungan uap air di dalam gas adalah dengan proses dehidrasi sehingga akan di peroleh gas yang kandungan uap airnya sesuai dengan perjanjian kontrak dengan PGN Sidoarjo
Proses dehidrasi gas alam di lapangan Lapindo Brantas,Inc menggunakan media cair triethylene glycol (TEG) pada unit dehidrasi untuk menyerap uap air dari gas alam sehingga kandungan uap air dalam gas setelah proses dehidrasi gas bisa sesuai kontrak dan dapat di kirim ke konsumen (PGN Sidoarjo). Pada tanggal 31 Maret 2015 kebutuhan glycol untuk menyerap uap air dalam gas secara optimum maka di butuhkan laju alir glycol sebesar 4,29 gpm untuk menyerap uap air sebesar 81,943 lb.H2O/MMscf.
Tidak tersedia versi lain