Kertas Kerja Wajib
Evaluasi Efisiensi Fasilitas Water Injeksi Di Lapangan Mudi JOB Pertamina-Petrochina East Java / 24212008 / Produksi / 2015 (Diploma : II)
Dalam operasi produksi minyak dan gas bumi selalu disertai dengan air produksi selanjutnya air produksi harus dipisahkan dari minyak dan gas bumi sebagai air buangan produksi. Dalam proses pemisahan tersebut masih terdapat minyak yang terikut dalam air buangan produksi. Bila air buangan tersebut akan dibuang ke permukaan harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan oleh pemerintah, dalam hal ini yang tidak mengakibatkan pencemaran lingkungan. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengevaluasi efisiensi dari fasilitas dan peralatan proses serta air terproduksi yang akan di injeksikan ke dalam sumur, sebagai materi penulisan Kertas Kerja Wajib (KKW) ini. Bebagai metoda dan peralatan penunjangnya dilakukan dengan tujuan untuk memproses air yang terproduksi dengan tujuan tertentu misalnya untuk pressure maintenance, water flooding ataupun untuk water disposal. Produksi air di setiap lapangan pastinya akan terus bertambah dan akan menambah pekerjaan dan peralatan yang tujuannya untuk menghasilkan air buangan (disposal water) yang sesuai dengan standard dari pemerintah. Water Injeksi adalah kegiatan memompakan air ke dalam reservoar untuk mengisi ruang fluida yang telah diproduksi dari resevoar sehingga mengurangi turunnya tekanan formasi. Air diinjeksikan ke dalam formasi melalui sumur injeksi yang merupakan sumur produksi yang tidak berproduksi lagi. Sumur yang digunakan untuk water Injeksi biasanya sumur yang memiliki water cut tinggi. Untuk menginjeksikan air ke formasi kita memerlukan tekanan yang cukup, untuk itu kita perlu menggunakan pompa untuk menekan fluida dari permukan sampai ke formasi. Volume keseluruhan air terproduksi sekitar 37,000 BPD. Sedangkan yang air yang di injeksikan sekitar 34,000 BPD jadi ada selisih 3,000 BPD yang tidak dapat diinjeksikan ke sumur injeksi. Hal ini karena dibatasinya tekanan maksimal operasi pipa injeksi hanya sebesar 800 PSIG. Di lapangan Mudi air yang terproduksi diinjeksikan kembali ke reservoar, melalui sumur Mudi#6, Mudi#8 dan Mudi#14 dengan menggunakan pompa piston untuk aliran horisontal dan pompa sentrifugal untuk aliran vertikal. Kurang effiektivitasnya fasilitas dan peralatan yang ada sangat berpengaruh ke rate injeksi dan kemampuan dari suatu sumur terutama kualitas baku air buangan. Penambahan Pipa injeksi dan kandidat sumur yang baru bisa di upayakan agar semua air terproduksi bisa di injeksikan ke reservoir.
Tidak tersedia versi lain