Kertas Kerja Wajib
Proses SRU Pada Penanganan H2S Di Lapangan Mudi JOB Pertamina-Petrochina East Java / 241205 / Produksi / 2013 (Diploma : II)
Dalam industri Migas yang produk utamanya berupa senyawa hidrokarbon yang dapat berupa gas alam dan biasanya disertai dengan komponen ikutan (impurities). H2S dan CO2 sebagai komponen ikutan dapat menjadi produk sampingan yang terkandung dalam gas. Gas yang mengandung H2S atau senyawa sulfur lainnya disebut sebagai Sour Gas. Gas H2S adalah rumus kimia dari gas Hidrogen Sulfida yang terbentuk dari 2 atom unsur Hidrogen dan 1 atom unsur Sulfur, merupakan komponen gas yang sangat berbahaya dan dapat mencemari lingkungan jika kandungannya melebihi 10 ppm. Gas H2S disebut juga gas telur busuk, gas asam, belerang atau uap bau. Dan karena di lapangan Mudi JOB Pertamina-Petrochina East Java mempunyai H2S yang tinggi sehingga untuk mengatasi masalah ini didirikan Sulfur Recovery Unit (SRU) yang terkenal dengan sebutan SRU. Unit ini adalah suatu unit kerja yang dirancang untuk memisahkan sulfur dalam bentuk gas kedalam bentuk padatan. Sulfur Recovery Unit (SRU) dibangun untuk mengolah gas supaya tidak mencemari lingkungan dan hasil pengolahan gas dapat dimanfaatkan untuk pasokan bahan bakar generator yang akan menghasilkan listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik di JOB PertaminaPetrochina East Java, untuk proses pemurnian minyak pada stripper serta sebagai gas blanket pada tanki. Sulfur Recovery Unit (SRU) sendiri merupakan plant yang digunakan untuk mengabsorsi kandungan H2S dalam absorber. Didalam absorber terjadi kontak antara dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan gas yang dialirkan dari bagian bawah menara kedalam pelarut yang disemprotkan dari bagian atas menara. Oleh karena pentingnya peranan absorber dalam proses pemurnian gas, maka sangat perlu desain yang tepat dan optimal agar kondisi proses dapat dioptimalisasi dan memaksimalkan kapasitas dan kualitas produksi.
Tidak tersedia versi lain