Kertas Kerja Wajib
Potensi Bahan Galian Marmer Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung / 551223 / T. Produksi / ISP / 2013 (Diploma : I)
Kebijaksanaan pembangunan pertambangan perlu terus diarahkan untuk memanfaatkan Sumber Daya mineral secara efisien dan optimal. Sejak mulai berlakunya Otonomi Daerah, maka dipandang perlu untuk mengetahui potensi Sumber Daya mineral yang ada agar dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin guna mendukung kemandirian pembangunan dimasa yang akan datang. Di Kabupaten Tulungagung khusunya di wilayah Kecamatan Besuki mempunyai Sumber daya marmer yang cukup besar yaitu sekitar 105.900.000 m³ dengan tonase cadanganya sekitar 285.930.000, hal ini didasarkan pada kondisi geologi Kabupaten Tulungagung yang berada pada jalur pegunungan selatan yang dominan tersusun dari batu gamping, marmer, batubara dan bijih besi sedimenter. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian dan usaha penyajian data dan informasi lebih detil mengenai jenis, penyebaran, kualitas dan kuantitasnya. Di wilayah pertambangan Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung dominan ditutupi oleh batugamping termarmerkan. Ubahan termarmerkan diduga terjadi karena proses malihan (metamorfosa) kontak secara setempat yang disebabkan oleh suhu tinggi dari batuan terobosan, dimana mineral kalsit dalam batuan asal mengkristal kembali (recrystalized) untuk mengubah batugamping menjadi batuan malihan bertekstur granoblastik saccaroidal (marmer) yang dominan disusun oleh kristalkristal kalsit. Kegunaan terutama marmer merupakan batuan yang digunakan untuk berbagai macam kebutuhan terutama untuk bahan bangunan, ornamen rumah, perkantoran, pertokoan, souvenir danlainnya. Jenis marmer yang terdapat di wilayah Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung merupakan jenis marmer “onix” dengan kualitas marmer dari segi kepadatannya sangat padat tidak terlalu banyak serat sehingga tidak mudah pecah dan cocok digunakan untuk bahan bangunan, misalnya untuk lantai dan dinding. Di Wilayah Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung telah dilakukan Penambangan diantaranya oleh PT. IMIT (Indsutri Marmer Indonesia Tulungagung) dengan Luas Lahan yang diizinkan untuk di tambang yaitu total di 2 desa seluas 31, 93 Ha dengan rincian Luas lahan di masing-masing Desa adalah di Desa Besole 11.93 Ha dan di Desa Sedayugunung 20 Ha. Teknik Penambanganya dengan teknik tambang terbuka. Limbah yang dihasilkan dari proses penambangan dan pengolahan marmer di wilayah Kecamatan Besuki ini dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sehingga dapat meningkatkan perekonomian penduduk setempat. Untuk Keselamatan Kerja Karyawan pertambangan marmer di wilayah ini juga diperhatikan dengan menerapkan standart K3 yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku.
Tidak tersedia versi lain