Kertas Kerja Wajib
Pengoperasian Teg Dehydration pada Lapangan JOB Pertamina-Talisman Jambi Merang / 1614TP029 / Produksi / 2017 (Diploma : I)
Gas alam adalah bahan bakar yang sangat ramah lingkungan karena unsure penyusunnya merupakan hidrokarbon-hidrokarbon ringan yang tentunya memiliki rantai karbon yang lebih sedikit sehingga hasil pembakaran akan memproduksi emisi yang lebih kecil pula. Gas alam ini kebanyakan diolah menjadi LNG (Liqufied Natural Gas) yang sebagian besar terdiri dari Methane (>90%). Apabila gas masih mengandung moisture content atau uap air akan banyak kerugian yang ditimbulkan. Berkurangnya nilai kalor gas, menurunkan kecepatan alir, mengakibatkan korosi bahkan dapat menyumbat peralatan karena uap air dapat membentuk hidrat adalah beberapa kerugian yang diakibatkan oleh kandungan uap air di dalam gas alam. Untuk mengurangi kandungan uap air dalam gas di Unit Dehidrasi JOB PertaminaTalisman Jambi Merang dilakukan proses dehidrasi gas menggunakan media penyerap cair Tri Ethylene Glycol (TEG). Proses dehidrasi gas di JOB PertaminaTalisman dilakukan didalam TEG Contactor. Konsentrasi glikol yang digunakan adalah 98.4% dengan laju alir TEG 3 USGPM. Sedangkan menurut per hitungan secara teori, dengan konsentrasi glikol 99.2% didapatkan laju sirkulasi TEG sebesar 6,6841gpm. Sehingga terjadi perbedaan laju sirkulasi. Laju alir gas sebesar 30.46 lb/MMSCF dengan kandungan uap air sebesar 20,48 lb H2O MMSCF . Kebutuhan make – up glikol per bulan adalah 200 liter atau sama dengan 6,66 liter perhari (1,76 gallon per hari) atau jika dikonversikan menjadi 0.039 lb/MMSCF. Kehilangan glikol tersebut masih bisa ditoleransi karena masih dibawah toleransi normal yaitu 0.1 lb/MMSCF. Kandungan uap air yang disetujui pada sales gas adalah maksimal 7 lb H2O MMSCF . Kandungan uap air actual setelah didehidrasi adalah 4.05 lb H2O MMSCF sehingga gas yang telah didehidrasi ini telah memenuhi syarat penjualan.
Tidak tersedia versi lain