Kertas Kerja Wajib
Pengoperasian Water Treatment Injection Plant Di Area SPU-B Field Jatibarang PT. Pertamina EP ASSET 3 / 14412010 / Produksi / 2015 (Diploma : I)
Teknik produksi minyak dan gas bumi merupakan suatu metode yang dilakukan untuk mengalirkan minyak dan gas bumi yang berada di dalam reservoir ke atas permukaan. Dalam prosesnya, cadangan migas akan terus berkurang seiring dengan bertambahnya eksploitasi. Karena itu, dilakukan metode secondary recovery pada reservoir salah satunya berupa water injection. Di field Jatibarang PT. Pertamina EP Asset 3 Cirebon, metode ini dilakukan untuk menambah perolehan minyak dari reservoir.
Pada lapangan minyak, problem yang yang paling sering di alami adalah menurunnya tekanan formasi karena berkurangnya fluida di formasi. Untuk menghindari hal tersebut maka volume fluida yang terambil perlu di diisi kembali. Hal ini dilakukan dengan menginjeksikan air ke dalam formasi (water injection). Air yang diinjeksikan akan mengisi ruang fluida yang diproduksi sehingga dapat mengurangi turunnya tekanan formasi, selain itu injeksi air juga dapat meningkatkan cadangan minyak yang dapat diproduksi sekitar 0,1 %. Water Treatment Injection Plant (WTIP) adalah sebuah plant yang digunakan untuk pengolahan air formasi ikutan/air terproduksi dari sumur-sumur produksi. Plant ini berisi alat-alat yang dapat mengolah air agar memenuhi syarat dan kriteria sumur injeksi.
Di Field Jatibarang, permasalahan lapangan utama adalah besarnya water cut dan banyaknya jumlah air yang terproduksi. Karena itu, dibutuhkan fasilitas pengolahan yang dapat menampung air serta mengolahnya agar memenuhi kriteria air yang akan diinjeksikan kembali ke dalam sumur. Komponen utama dari WTIP ini adalah skim tank, dissolved air flotation (DAF), media filter, ultra filtration, dan deaerator. Masing-masing alat ini mempunyai fungsi dasar yaitu memisahkan air agar terbebas seluruhnya dari minyak dan padatan tersuspensi.
Rata-rata air yang diinjeksikan sebesar 51 ribu BBL/day. Sumur dengan rate injeksi terbesar adalah JTB-129, sedangkan sumur dengan rate injeksi terkecil adalah JTB-187. Kadar turbiditas menjadi perhatian utama di lapangan. Karena kadar tersebut menjadi penentu layak atau tidaknya air produksi yang telah diolah, diinjeksikan kembali ke dalam sumur.
Tidak tersedia versi lain