Skripsi
EVALUASI DAN PENANGANAN LOST CIRCULATION PADA SUMUR X LAPANGAN Y PT PERTAMINA EP ASSET 4 FIELD CEPU / 13411003 / Pemboran / PRD / 2017 (Diploma : IV)
Lumpur pemboran dapat didefinisikan sebagai semua jenis fluida (cairan-cairan berbusa, gas bertekanan) yang dipergunakan untuk membantu operasi pemboran dengan membersihkan dasar lubang dari serpih bor dan mengangkatnya kepermukaan, dengan demikian pemboran dapat berjalan dengan lancar. Dalam penggunaannya lumpur pengeboran dapat dicampur dengan material-material lain sebagai sarana pengontrol sifat lumpur tersebut. Material-material tersebut digunakan untuk menghindari masalah-masalah yang dapat timbul selama operasi pengeboran berlangsung. Masalah-masalah yang dapat timbul karena kesalahan penggunaan lumpur pengeboran misalkan adalah terjadinya pipa terjepit, pengembangan lempung, hilang sirkulasi, dan bahkan dapat menimbulkan terjadinya semburan liar.
Loss merupakan salah satu masalah yang sangat mengganggu dalam kegiatan pengeboran. Loss dapat ditanggulangi dengan bermacam-macam metode, diantaranya merubah berat jenis lumpur yang digunakan, mengurangi laju alir di annulus, penyumbatan menggunakan LCM, ataupun pemasangan plug semen. Penyebab terjadi loss dapat dibedakan menjadi dua jenis. Penyebab pertama karena faktor mekanis, dimana loss disebabkan oleh kesalahan-kesalahan pemilihan BHA, pemakaian lumpur yang terlalu berat, dan nilai pressure surge yang terlalu tinggi. Penyebab kedua karena faktor formasi, dimana loss disebabkan karena tekanan formasi yang relatif kecil, porositas formasi yang relatif besar, ataupun terdapat celah-celah atau retakan-retakan di dalam formasi.
Berdasarkan studi kasus, formasi yang mengalami loss pada operasi pengeboran sumur X lapangan Y adalah formasi Ngrayong. Pada kasus loss sumur X dapat ditangani dengan melakukan sirkulasi lumpur yang sudah dicampur dengan LCM (Loss Circulating Material), yaitu CaCO3 dan Kwikseal. Pada kedalaman 683 m – 684 m terjadi total loss dimana fluida sirkulasi yang dipompakan tidak kembali ke permukaan, dan dilakukan sirkulasi lumpur dengan penambahan 30 bbls LCM 40 ppb (Kwikseal fine) dan 30 bbls LCM 60 ppb (Kwikseal medium). Secara keseluruhan problem Loss Circulation pada sumur X dapat diatasi dengan baik menggunakan LCM (Lost Circulation Material).
Tidak tersedia versi lain