Kertas Kerja Wajib
Analisis Sistem Pengelolaan Air Asam Tambang Pada PT.Firman Ketaun Pit B Tanjung Dalam Bengkulu Utara / 14361018 / T. Produksi / ISP / 2015 (Diploma : III)
Salah satu dampak negative dari proses penambangan adalah terbentuknya air asam tambang ini tentu tidak bisa diabaikan begitu saja karena dampaknya yang besar bagi kelestarian lingkungan serta bagi masyarakat sekitar. Air asam mempunyai pH ˂6.Untuk mencegah dan mengatasi air asam ini, dilakukan proses penelitian kandungan kadar sulfur pada saat eksplorasi. Berdasarkan hasil uji laboratorium ditentukan bagaimana cara mengatasi terjadinya air asam dan mengelola air asam setelah terjadi agar memenuhi standar Baku Mutu Air pada saat di alirkan ke perairan umum.Berdasarkan hasil uji laboratorium bahwa ketika pH ˂6 dianjurkan untuk melakukan penetralan dengan menggunakan kapur atau tawas pada saluran inlet dan outlet pada kolam pengendap.Dari hasil pengujian dilapangan didapatkan bahwa penggunaan kapur tohor dengan pengujian gr/ 600 ml air didapatkan untuk menetralkan air asam pH ˂6 adalah 0,5 gr/600 ml air dengan derajat kenaikan pH 1 (satu) derajat / 1 jam. Kapur tohor lebih efektif penggunaannya dibandingkan dengan tawas karena tawas membutuhkan proses yang lama dalam penggunaannya untuk penetralan air asam. Dengan menggunakan 0,5gr/600 ml kapur dapat menetralkan air asam yang semula pH ˂6 menjadi 7 dengan debit air yang mempunyai rata-rata 12,71 m3/Detik. Kata Kunci : Sistem, Pengelolaan, Air Asam Tambang, Kualitas Air.
Tidak tersedia versi lain