Kertas Kerja Wajib
Evaluasi Directional Drilling Trajectory Pada Sumur HLS-E1 PT. Pertamina Geothermal Energy Area Hululais / 13411007 / T. Produksi / BOR / 2016 (Diploma : III)
Pemboran sumur HLS-E1 PT.Pertamina Geothermal Hululais bertujuan untuk memperoleh fluida panas bumi dari reservoir bersuhu tinggi (260 - 295°C) yang akan dimanfaatkan untuk pengembaangan PLTP. Jenis pemboran yang dilakukan pada sumur tersebut adalah pemboran berarah dengan tipe build and hold. Pemboran sumur HLS-E1 direncanakan dengan kedalaman kick off point (KOP) pada 330 mTVD, build up rate 1.75°/30 m, azimuth N190°E dengan kedalaman target 1 pada kedalaman 1558 mTVD dengan koordinat north 9640846 m dan east 194265 m, target 2 pada kedalaman 1904 mTVD dengan koordinat north 9640570 m dan east 194216 m, target 3 pada kedalaman 2215 mTVD dengan north 9640322 m dan east 194172 m, dan target 4 dengan kedalaman 2413 mTVD dengan north 9640164 m dan east 194145 m. Pemboran sumur HLS-E1 menggunakan rangkaian BHA rotary steerable dengan mud motor yang bekerja melalui kombinasi metode sliding (tanpa memutar rangkaian) dan rotating (memutar rangkaian) dan measure while drilling survey untuk trayek lubang bor 26” sampai dengan trayek lubang 12 ¼”. Kemudian untuk trayek lubang 9 7/8”, yaitu sepanjang tangent section, rangkaian BHA yang digunakan adalah BHA rotary yang hanya memanfaatkan jarak penempatan stabilizer untuk membantuk sudut. Metode yang digunakan adalah mengumpulkan data perencanaan dan data survei MWD pelaksanaan pemboran berarah sumur HLS-E1, melakukan perhitungan trajectory perencanaan pemboran dan pelaksanaan pemboran menggunakan metode Minimum of Curvatur, melakukan validasi antara trajectory hasil perhitungan perencanaan dengan perencanaan trajectory PT.PERTAMINA, membandingkan antara trajectory pelaksanaan pemboran dengan trajectory perencanaan pemboran dengan menggunakan kriteria pelaksanaan pemboran dikatakan optimal apabila trajectory pelaksanaan pemboran masih berada dalam radius toleransi target perencanaan berbentuk circle shape dengan radius 50 m, dan melakukan evaluasi terhadap faktor-faktor yang menyebabkan penyimpangan dan melakukan optimasi pemboran. Berdasarkan hasil analisis perhitungan dan plot trajectory menggunakan software compass dengan mengacu pada desain trajectory dan radius toleransi target, dapat disimpulkan bahwa pemboran berarah sumur HLS-E1 berhasil mengenai target. Penyimpangan yang terjadi pada actual trajectory terhadap target, yaitu target 1 sebesar...m, target 2 sebesar...., target 3 sebesar..., dan target 4 sebesar.... Penyimpangan actual trajectory terhadap semua target masih berada dalam toleransi radius 50 m sehingga dapat dikatakan pemboran mengenai target. Daari hasil evaluasi, penyimpangan yang terjadi karena penggunaan BHA rotary untuk trayek lubang 9 7/8” sehingga menyebabkan bentuk sudut cenderung build dan inklinasi sudut sulit untuk dikontrol. Dari hasil percobaan metode pemboran slide dan rotate untuk trayek pmboran 9 7/8”, penyimpangan trajectory yang terjadi lebih kecil, yaitu target 1 sebesar 6.72 m, target 2 sebesar 19.29 m, target 3 sebesar 16.32 m, dan target 4 sebesar 8.86 m.
Tidak tersedia versi lain