Kertas Kerja Wajib
Evaluasi Internal Perforasi Untuk Menanggulangi Problem Coning PT. Pertamina EP ASSET 2 Prabumulih Field / 13312008 / PRD / 2016 (Diploma : III)
Penyelesaian sumur atau Well Completion merupakan tahap penting yang harus dilakukan setelah sumur selesai dibor. Well completion dikatakan penting karena dalam banyak kasus aliran yang masuk ke dalam suatu sumur lebih banyak dipengaruhi oleh efisiensi komplesi dibandingkan oleh karakteristik reservoir yang sesungguhnya. Salah satu metoda komplesi yang umum digunakan di lapangan adalah perforated casing completion. Sebelum melakukan perforasi diperlukan perencanaan perforasi secara tepat agar menghasilkan laju produksi yang optimum tanpa terjadinya water coning atau gas coning. Sumur PMB-23 merupakan sumur yang berada di struktur Prabumulih dan termasuk kedalam formasi Talang Akar, sumur ini di bor pada tahun 2011 pada kedalaman 7555 ft. Sumur PMB-23 telah mengalami beberapa kali pindah lapisan karena lapisan sebelumnya sudah tidak produktif lagi, maka perlu perlu dijalankan program kerja ulang pindah lapisan. Sebelum melakukan perforasi maka terlebih dahulu dilakukan squezee cementing untuk menutup zona sebelumnya. Dari data log program perforasi PMB-23 dilakukan pada Lapisan S dengan interval 6089 - 6095 ft yang merupakan lapisan minyak dengan tekanan reservoir diperkirakan 2500 psi. Dari data produksi sumur PMB-23 memiliki laju produksi 260 BLPD dengan Water cut 80%, untuk mengupayakan agar Water cut tidak terlalu besar maka diperhitungkan laju produksi kritis agar tidak terjadi water coning. Dari evaluasi yang telah dilakukan seharusnya sumur PMB-23 hanya dapat diproduksikan 37,93 BLPD dengan interval perforasi yang ada yaitu 6,56 ft. 3. Bila direncanakan untuk perforasi ulang maka dapat memilih interval perforasi yang lebih pendek untuk mendapatkan laju produksi yang lebih besar, tetapi semakin cepat batas air naik untuk membentuk cone. Sebaliknya bila semakin panjang interval perforasi maka semakin kecil laju produksi kritis tanpa Water coning tetapi memiliki waktu yang lebih lama untuk cone mencapai perforasi Dari hasil perhitungan untuk melaksanakan perforasi yang baru didapat data Gun OD 3 3/8” dengan densitas perforasi 4 SPF, diameter perforasi 0,33”, penetrasi perforasi 8,17”, phasing 90º dan PR 1,12. Faktor skin yang didapat yaitu -1,06, harga negatif tersebut menandakan bahwa dalam perforasi tidak ada skin yang terbentuk.
Tidak tersedia versi lain